Kisah seorang narapidana melarikan diri dari penjara,
bak seorang Kusni Kasdut ia sangat sulit tertangkap. Ia melarikan diri
ke hutan lebat yang sama-sekali nggak pernah dikunjungi manusia. Untuk
mempertahankan hidupnya, ia memakan hampir semua tumbuhan dan
binatang-binatang kecil yang bisa dimakan manusia.
Karena ia sudah
sangat lama nggak ketemu perempuan dan kebelet ingin bercinta,
sampai-sampai ia berjanji dalam hatinya: "Gw akan memperk0sa perempuan
yang masuk ke hutan ini sebanyak gigi yang dia punya...!"
Pada suatu
hari, saat Kisid sedang mencari makanan di hutan, dia mendengar ada
suara seperti orang yang sedang mematah-matahkan kayu. Kisid
membayangkan pasti seorang perawan desa yang sedang mengambil kayu,
paling tidak perempuan yang masih enak buat ia "santap".
Kisid
langsung lari mendekati asal suara. Tetapi alangkah kecewanya ia,
ternyata yang mengambil kayu adalah seorang nenek yang sudah rada
bongkok.
Karena sudah terikat dengan janji, dengan terpaksa Kisid
tetap memenuhi janjinya. Didekatinya nenek itu dan berkata : "Sedang
ambil kayu, Nek...?" Nenek tertawa kecil dan menjawab: "Iya, Nak..."
Alangkah
bahagianya Kisid ketika melihat si nenek nyengir giginya tinggal satu.
Berarti kewajibannya memperk0sa hanya satu kali: "Nek, maaf saya harus
memperk0sa nenek, karena saya sudah berjanji harus memperk0sa perempuan
yang pertama saya temui di hutan ini sebanyak giginya..." Kata Kisid
Tapi si Nenek menolak secara halus (padahal dalam hatinya mau banget):
"Jangan Nak. Nenek sudah tua nggak enak buat diapa-apain...!"
Tanpa
memperdulikan kata-kata si Nenek, Kisid langsung memperk0sanya. Setelah
selesai, Kisid langsung ngeloyor pergi sambil berkata: "Maafkan saya,
Nek...!"
Si Nenek seketika itu juga bangun dan mengejar Kisid sambil
berkata: "Nak! Nak! Jangan lari, lihat di dalam mulut Nenek. Masih ada
satu gigi lagi...!!!"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar